REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguntungkan sejumlah wisatawan asing yang berlibur di Bali. "Saya lebih suka dengan adanya kenaikan mata uang ini karena bisa berbelanja lebih banyak," kata Helena, wisatawan asal Jerman, di Denpasar, Kamis (12/3).
Demikian halnya yang dialami Maryn, wisatawan asal Australia. "Saya bisa berbelanja lebih banyak dan memanfaatkan liburan lebih lama lagi di Bali," ujarnya. Sementara itu, di sejumlah pusat perbelanjaan, pasar oleh-oleh, dan tempat penukaran uang asing terlihat lebih ramai dibandingkan beberapa hari sebelumnya.
Rita salah satu penjaga tempat penukaran uang asing mengakui bahwa gerainya lebih ramai dibanding sebelumnya. "Saat ini terlihat lebih ramai, mungkin karena melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," ujarnya.
Seperti yang terlihat di salah satu tempat penukaran uang di kawasan Sanur hingga Kamis (12/3) siang dollar AS menembus angka Rp13.150, dolar Australia (Rp9.585), Euro (Rp13.660), dan Pound Sterling (Rp15.350). Sementara itu, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis sore, bergerak menguat sebesar 39 poin menjadi Rp13.156 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.195 per dolar AS.