REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat prihatin atas laporan militan Iran yang telah membakar rumah warga di Tikrit.
Pasukan keamanan Irak dan militan Iran berperang melawan ISIS di Tikrit, Kamis (12/3). Merka masuk ke kampung halaman Saddam Husein dan belum melakukan perlawanan terhadap ISIS.
Pejabat AS mengatakan mereka memantau sebuah akun yang berasal dari Tikrit berisi video pembakaran bangunan yang telah dipostong. Mereka menuduh militan Iran dan ISIS yang melakukannya.
Perwira Senior AS Jenderal Martin Dempsey mengatakan tidak meragukan militan Iran akan kembali merebut Tirkit. Namun mereka khawatir ini dilakukan untuk membalas dendam pada Muslim disana.
Pejabat Keamanan AS mengatakan korban sipil kemungkinan tidak ada karena banyak warga setempat telah lama meninggalkan kota tersebut. Perdana Menteri Haider al Abadi berulang kali mengatakan pada komandan militer dan pemimpin militan untuk menghormati warga sipil dan menjaga properti di wilayah tersebut.