Jumat 13 Mar 2015 17:45 WIB

Anak-Anak Irak dan Suriah Alami Indoktrinasi Perang

Rep: c09/ Red: Dwi Murdaningsih
Perang Irak
Perang Irak

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA – Organisasi PBB untuk anak-anak UNICEF mengatakan anak-anak di Suriah dan Irak semakin ditarik ke dalam peran aktif dalam konflik di negara tersebut. Anak-anak itu mengalami indoktinisasi perang yang intens dan mendapatkan pelatihan penggunaan senjata.

“Mereka tidak hanya menjadi korban, tapi juga telah menjadi pelaku yang terlibat dalam perang,” ujar Duta UNICEF untuk Suriah, Hanaa Singer, Kamis (12/3), seperti dilansir New York Times.

Menurutnya, ada bukti nyata bahwa anak-anak direkrut oleh kelompok-kelompok ekstrimis dan digunakan dalam perang. Mereka disebut sebagai utusan dan pejuang perang.

UNICEF menuturkan, ada sebuah video yang dirilis kelompok perang yang menunjukkan proses eksekusi tahanan oleh seorang anak laki-laki berseragam militer. Seminggu kemudian diketahui bahwa tahanan tersebut adalah warga negara Perancis.

Singer mengatakan, di Raqqa, Suriah, telah dibuka sekolah-sekolah yang mengajarkan ideologi ekstremis. Melalui video terlihat anak-anak diajarkan untuk melempar bom dan bergantung di bawah kendaraan.

“Ini menakutkan, anak-anak diindoktrinasi dengan sistematis dan dijadikan mesin pembunuh,” kata Singer.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement