REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Empat pilot maupun backseater asal Indonesia yang bertugas di Langkawi berada dalam kondisi sehat. Tapi harus ada rentang waktu untuk pemulihan agar bisa bertugas kembali.
Ini disampaikan oleh Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Pangkalan Udara (Lanud) Adisutjipto Yogyakarta, Mayor Sus Hamdi Londong di Markas Besar TNI Angkatan Udara, Adisutjipto, Senin (16/3).
Setidaknya ada lima hal yg disampaikan Londong terkait insiden Langkawi pada apel hari ini. Pertama, setiap prajurit harus mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa.
"Kita harus mawas diri dalam melaksanakan tugas," tuturnya.
Dua, keperihatinan terhadap kejadian ini adalah peringatan dari Sang Khalik, agar semua semua kru yang bertugas sombong dan percaya diri berlebihan.
"Karena manusia tidak ada yang sempurna. Walau pun beberapa prestasi telah kita peroleh, itu berkat izin Allah," tambah Londong.
Tiga, insiden merupakan tragedi di dunia penerbngan. Namun seluruh personel TNI AU tidak boleh takut dan ragu saat mnjalankan tugas.
Empat, Londong memyampaikan, tim investigasi harus bekerja secara cermat dan maksimal. Ia berharap tidak ada hal yang ditutup-tutupi agar kejadian ini tidak terulang kembali. Investigasi pun harus dilakukan berdasarkan data-data yang benar.
Terakhir, Londong berpesan agar semua pihak berdoa, semoga yang bersangkutan cepat pulih, dan keluarga tetap diberikan ketabahan. Ia meminta agar semua anggota TNI AU tetap bersemangat menjalankan kewajibannya.
"Ke Langkawi merupakan tugas mulia untuk mengharumkan nama indonesia," tuturnya kepada seluruh peserta apel.