Rabu 18 Mar 2015 09:54 WIB
WNI gabung ISIS

DPR Minta Pemberitaan ISIS tidak Dikaitkan dengan Islam

Rep: C83/ Red: Ilham
Ketua Komisi VII DPR, Saleh Partaonan Daulay.
Foto: Antara
Ketua Komisi VII DPR, Saleh Partaonan Daulay.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR, Saleh Partaonan Daulay meminta agar pemberitaan seputar ISIS tidak menyinggung umat beragama di Indonesia. Ia mengatakan, beberapa media mengilustrasikan gerakan ISIS identik dengan Islam. Padahal, ISIS murni adalah gerakan politik yang menggunakan terminologi dan simbol Islam dalam memperluas kekuasaan dan jaringannya.

"Tadi ada beberapa orang yang telepon saya. Mereka sama sekali keberatan jika ISIS diidentikkan dengan Islam. Karena itu, mereka meminta agar ilustrasi pemberitaan tentang ISIS tidak dikaitkan dengan Islam dan umat Islam Indonesia," ujar Saleh Partaonan Daulay kepada Republika, Selasa (17/3).

Anggota Fraksi PAN ini melanjutkan, keberatan atas pemberitaan tersebut dinilai sangat beralasan mengingat mayoritas umat Islam Indonesia menolak ISIS. Penolakan ini dapat dipresentasikan atas sikap ormas Islam PBNU, PP Muhammadiyah dan ormas-ormas besar Islam lainnya yang telah menyatakan menolak ISIS dan secara aktif mengingatkan anggotanya agar tidak terpengaruh.

Menurutnya, walaupun kelihatan sederhana, tetapi hal ini tentu sangat penting diperhatikan. Apalagi, saat ini berita-berita tentang ISIS mendapatkan proporsi yang cukup besar.

"Tentu kearifan para pengelola media juga penting agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. Karena itu, pemberitaan tentang ISIS perlu didudukkan (ditempatkan) dalam konteks politik, bukan agama," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement