Rabu 18 Mar 2015 13:56 WIB

Aher Jadi Imam Shalat Jumat untuk Para Pemimpin Dunia

Rep: C01/ Red: Angga Indrawan
Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelaksanaan shalat Jumat menjadi perhatian tersendiri menjelang peringatan Konferensi Asia Afrika yang puncaknya jatuh pada Jumat (24/4). Untuk itu, Pemerintah Kota Bandung memastikan pelaksanaan Shalat Jumat dapat berjalan dengan baik pada hari peringatan KAA ke-60 tersebut.

Sejauh ini, pemilihan untuk khatib shalat Jumat di Masjid Raya Bandung pada puncak peringatan KAA ditentukan oleh panitia pusat. Sedangkan untuk pemilihan imam shalat Jumat berada di tangan Pemerintah Kota Bandung. Terkait hal tersebut, Wali Kota Bandung sudah memiliki calon imam shalat Jumat di momen perhelatan internasional tersebut.

"Saya minta Pak Aher tadi (untuk jadi imam)," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat ditemui di Balai Kota, Rabu (18/3).

Ada beberapa pertimbangan mengapa Ridwan memilih Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebagai imam shalat Jumat peringatan KAA mendatang. Pertama, ia melihat sosok Aher sebagai uztaz. Selain itu, Aher juga merupakan seorang gubernur. Ridwan menilai sosok Aher yang menjadi imam shalat Jumat bagi para kepala negara Asia Afrika akan membawa wibawa tersendiri.

Ridwan juga menyatakan saat ini panitia pusat sudah memiliki dua kandidat calon khatib untuk shalat Jumat di peringatan KAA ke-60. Dua calon tersebut ialah mantan Menteri Agama Said Agil Husin Al Munawar serta Mantan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Dipilihnya kedua kandidat ini, lanjut Ridwan, karena shalat Jumat yang akan diadakan di Masjid Raya Bandung tersebut berlevel internasional. Karena itu, panitia pusat ingin agar sosok yang menjadi imam shalat Jumat merupakan level menteri.

"Khatibnya diminta tiga bahasa. Bahasa Inggris, Indonesia dan Arab," jelas Ridwan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement