REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelaksanaan shalat Jumat menjadi perhatian tersendiri menjelang peringatan Konferensi Asia Afrika yang puncaknya jatuh pada Jumat (24/4). Untuk itu, Pemerintah Kota Bandung memastikan pelaksanaan Shalat Jumat dapat berjalan dengan baik pada hari peringatan KAA ke-60 tersebut.
Sejauh ini, pemilihan untuk khatib shalat Jumat di Masjid Raya Bandung pada puncak peringatan KAA ditentukan oleh panitia pusat. Sedangkan untuk pemilihan imam shalat Jumat berada di tangan Pemerintah Kota Bandung. Terkait hal tersebut, Wali Kota Bandung sudah memiliki calon imam shalat Jumat di momen perhelatan internasional tersebut.
"Saya minta Pak Aher tadi (untuk jadi imam)," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat ditemui di Balai Kota, Rabu (18/3).
Ada beberapa pertimbangan mengapa Ridwan memilih Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebagai imam shalat Jumat peringatan KAA mendatang. Pertama, ia melihat sosok Aher sebagai uztaz. Selain itu, Aher juga merupakan seorang gubernur. Ridwan menilai sosok Aher yang menjadi imam shalat Jumat bagi para kepala negara Asia Afrika akan membawa wibawa tersendiri.
Ridwan juga menyatakan saat ini panitia pusat sudah memiliki dua kandidat calon khatib untuk shalat Jumat di peringatan KAA ke-60. Dua calon tersebut ialah mantan Menteri Agama Said Agil Husin Al Munawar serta Mantan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Dipilihnya kedua kandidat ini, lanjut Ridwan, karena shalat Jumat yang akan diadakan di Masjid Raya Bandung tersebut berlevel internasional. Karena itu, panitia pusat ingin agar sosok yang menjadi imam shalat Jumat merupakan level menteri.
"Khatibnya diminta tiga bahasa. Bahasa Inggris, Indonesia dan Arab," jelas Ridwan.