Rabu 18 Mar 2015 22:00 WIB

Jiwa Ekonomi Kreatif Harus Ditanamkan Sejak Dini

Perajin memeragakan pembuatan kain tenun tradisional khas Pulau Buton dalam pameran Indonesia Creative Power 2013 di Epicentrum Kuningan, Jakarta, Rabu (27/11). Kementerian Pariwisata dan Eonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan sektor ekonomi kreatif
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Perajin memeragakan pembuatan kain tenun tradisional khas Pulau Buton dalam pameran Indonesia Creative Power 2013 di Epicentrum Kuningan, Jakarta, Rabu (27/11). Kementerian Pariwisata dan Eonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan sektor ekonomi kreatif

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Wali Kota Sukabumi, Jawa Barat, M Muraz mengatakan sejak usia dini anak-anak harus ditanamkan jiwa ekonomi kreatif, di tengah era perdagangan bebas dan semakin sulitnya bahan kebutuhan pokok.

"Ekonomi kreatif saat ini sudah menjadi andalan negara-negara maju untuk meningkatkan ketahanan ekonominya, bahkan banyak negara yang sudah menanam jiwa ekonomi kreatif sejak anak usia dini," katanya di Sukabumi, Rabu (18/3).

Menurutnya, saat ini Indonesia sudah diserbu oleh ribuan jenis produk asing, jika produk anak bangsa tidak bisa bersaing maka produk asing bisa menguasai pasaran nasional.

Untuk itu, setiap anak harus bisa mengeluarkan daya imajinasi, inovasi dan kreatifitasnya untuk mengahasilkan produk yang mempunyai daya saing tinggi.

"Melalui ekonomi kreatif ini setiap anak diharapkan mampu menghasilkan suatu produk dari idenya sendiri dan menggunakan bahan baku di sekitar rumahnya," katanya.

Selain itu, diharapkan juga setelah dewasa nanti bisa membuka lapang pekerjaan baru dan memanfaatkan sekecil apapun peluang usaha.

"Kota Sukabumi merupakan kota jasa dan perdagangan, setiap warga harus dituntut kreatif karena jika mengandalkan produk pangan dari petani akan sulit karena pesatnya alih fungsi lahan pertanian, sehingga warga dituntut harus bisa menciptakan produk atau usaha baru," tambahnya.

Ia mengatakan saat ini visi untuk membangun ekonomi Kota Sukabumi seperti dengan memberdayakan para pelaku ekonomi kreatif, apalagi saat ini sudah banyak pelaku usaha seperti kuliner yang datang ke Sukabumi untuk menanamkan modalnya.

Pihaknya menginginkan yang menguasai pasar dan perdagangan harus warga Sukabumi dengan tujuan untuk meningkatkan taraf ekonomi warga.

Namun, pihaknya memberikan apresiasi kepada pelajar yang sudah semakin kreatif, bahkan banyak pelajar yang berwirausaha sendiri seperti menjual produk kuliner, pakaian dan lain-lain.

Dengan semakin kreatifnya anak bangsa, maka bisa menekan serbuan produk asing yang belum tentu kehalalannya dan baik untuk kesehatan.

"Dengan mengolah barang yang ada di sekitar kita, bisa mengahasilkan uang seperti daur ulang barang bekas atau bisa menanam tanaman pangan di pekarangan rumah yang bisa dijual lagi atau dikonsumsi sendiri sehingga tidak mengandalkan pangan dari luar," kata Muraz.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement