REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Duta Besar Republik Indonesia untuk Irak, Safzen Noerdin melepas keberangkatan pesawat Iraqi Airways, maskapai pelat merah Irak di Bandara Internasional Baghdad pada 19.30 waktu setempat, Selasa (17/3) yang akan mendapatkan enginering service di Garuda Maintenannce Facility (PT. GF Aero Asia Indonesia), Jakarta.
"Ini merupakan sebuah kerja sama nyata yang menunjukkan hubungan sangat dengat RI-Irak. Sebab, selain pertimbangan bisnis, pemilihan Indonesia juga didasaran atas hubungan kerja sama yang telah terjalin baik selama ini," ungkap Duber RI sebagaimana disampaikan keterangan resmi KBRI Baghdad kepada ROL.
Untuk tahap pertama, Iraqi Airways mengirim satu armadanya, B 747-400 IAW 1119 pada 17 Maret 2015. Pesawat tersebut akan mendapatkan engineering service dan line maintenance di GMF selama satu bulan dengan biaya USD 757.700.
Selain 4 crew, pilot dan co-pilot, tiga orang enginering dari perusahaan tersebut juga akan untuk pelaksanaan maintenance.
Saat ini, Iraqi Airways tengah mengembangkan bisnis penerbangan baik untuk rute-rute domestik maupun internasional ke sejumlah negara Timur Tengah dan Eropa.
"Ini merupakan potensi dan peluang yang sangat menjanjikan untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang layanan perawatan pesawat yang lebih baik dengan pihak Irak di masa mendatang. Selain itu, ini salah satu kerja konkret yang dapat mendatangan devisa bagi Indonesia," jelas Dubes RI.
Sementara itu, Tareef T. Othman, Kepala Engineering Iraqi Airways menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada Dubes RI atas bantuan yang diberikan. Tareef juga menyampaikan rencana Iraqi Airways untuk terus meningkatan kerja sama dengan mitra di Indonesia khususnya dalam bidang perbaikan dan perawatan armada Iraqi Airways.