Jumat 20 Mar 2015 11:23 WIB

Pengamat: Secara De Facto, Demokrat Berada di KMP

Rep: C23/ Red: Bayu Hermawan
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengatakan secara de jure Partai Demokrat memang tidak berada di Koalisi Merah Putih (KMP).

Tetapi menurut Siti secara de facto, Demokrat berada di KMP. Hal ini terlihat dari sikap dan putusan politik partai Demokrat di Parlemen yang selalu mengarah dan mendukung KMP.

"Mereka (Demokrat) tidak perlu menegaskan, tapi jelas mereka berkubu,"  katanya pada Republika, Jumat (20/3).

Ia menilai sikap Partai Demokrat yang tidak secara tegas menyatakan berada di pihak mana, seolah sedang mencari keuntungan. "Karena Demokrat bermain di dua kubu dengan mengatakan partainya adalah partai penyeimbang," ujarnya.

Menurut Siti kata 'penyeimbang' yang selalu didengungkan Demokrat tidak tepat dan sesuai. Karena Demokrat selalu mengayun ke arah KMP.

Sebelumnya, Sekertaris Harian Koalisi Merah Putih (KMP), Fahri Hamzah mengklaim Partai Demokrat semakin solid bersama KMP, karena komunikasi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sudah berjalan baik.

Fahri menjelaskan kedekatan dan kerjasama ARB dengan SBY sudah berlangsung lama misalnya bergabungnya Golkar dalam koalisi pemerintahan SBY-Boediono.

Selain itu, dia menilai saat ini Demokrat memposisikan diri sebagai penyeimbang dan di luar pemerintahan sehingga secara de dacto bersama KMP.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement