Jumat 20 Mar 2015 17:49 WIB

Kementan: Indonesia Paling Siap Kembangkan Biofuel

Red: Satya Festiani
Biofuel (ilustrasi)
Biofuel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Haryono menilai Indonesia adalah negara yang paling siap mengembangkan biofuel atau energi berbasis nabati, terutama karena pasokan kelapa sawit yang melimpah.

"Kita yang paling siap. Dalam pengembangan bioenergi, komoditas yang paling siap itu kelapa sawit. Bahannya ada, teknologinya pun ada," kata Haryono di sela acara "Biogas Indonesia Forum 2015" di Jakarta, Jumat (20/3).

Salah satu kendala berarti yang dihadapi industri itu, menurut dia, adalah soal kebijakan harga. Terlebih dengan adanya kebijakan peningkatan mandatori pencampuran bahan bakar nabati (BBN) dari 10 persen menjadi 15 persen dalam setiap liter bahan bakar minyak jenis solar. "Soal optimalisasi kebijakan harganya memang belum final," ucapnya.

Namun, ungkap Haryono, insentif yang diberikan pemerintah untuk mendukung pengembangan bioenergi hendaknya dimulai dari hal yang paling fundamental seperti infrastruktur. "Dengan infrastruktur yang baik, pelaku usaha akan lebih efisien dalam melakukan investasi. Lalu dilanjutkan dengan insentif pajak dan kemudahan akses pembiayaan," tuturnya.