REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Sedikitnya 16 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri di Masjid di ibukota Yaman, Sanaa ketika berlangsung shalat Jumat (20/3). Dilaporkan perkiraan jumlah korban tewas bisa mencapai 30 orang dan rumah sakit meminta bantuan darah untuk menolong korban.
Masjid di Sanaa terkenal sebagai tempat beribadah umat Islam dari kelompok Houti dan pengikut aliran syiah, yang mendominasi wilayah utara Yaman termasuk Sanaa. Seorang saksi menyatakan mendengar dua suara ledakan di dalam satu masjid yang dikenal dengan nama Masjid Badr, di kawasan padat di pusat kota Sanaa.
"Saya akan shalat di Masjid ketika mendengar ledakan pertama dan beberapa menit kemudian mendengar ledakan lainnya," kata saksi kepada Reuters, Jumat (20/3).
Naiknya kekuasaan Houti dukungan Iran pada September tahun lalu semakin dalam memecah jaringan politik serta kesetiaan agama yang rumit di Yaman dan menyebabkan negara itu terputus dari dunia luar.
Berdasarkan keterangan saksi lainnya, satu bom meledak di dalam masjid dan satu lainnya meledak di pintu gerbang ketika umat berlarian menyelamatkan diri.
Tersangka pelaku bom bunuh diri yang ketiga menyasar masjid Al-Hashahush di utara Sanaa.
Televisi Huti Al-Massira mengabarkan bahwa pihak rumah sakit di ibukota menyerukan sumbangan darah. Serangan ini merupakan yang paling mematikan sejak sebuah bom mobil meledak dan menewaskan 40 korban serta melukai puluhan lainnya di akademi polisi di Sanaa pada Januari lalu.