REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, ibu rumah tangga merupakan kelompok dengan jumlah kasus HIV/AIDS tertinggi. Capaian kasusnya 8.497.
Sementara tenaga non-profesional/karyawan, 7.741 kasus dan wiraswasta, 7.504 kasus. Untuk itu, kader Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat (PIKM) Nusantara bertekad menanggulangi penyakit mematikan HIV/AIDS dengan melakukan sosialisasi.
Kader PIKM dari Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, Suci Dila Wijayanti mengatakan, kondisi ini membuatnya tergerak untuk turun menanggulangi HIV dan AIDS di lingkungannya. “Saya turun langsung melakukan penyuluhan HIV dan AIDS ke ibu rumah tangga. Termasuk bagaimana meyakinkan ibu rumah tangga untuk mengajak suaminya Tes HIV,” kata Suci, Senin (23/3).
Menurut kader PIKM, ibu rumah tangga merupakan kelompok yang rentan tertular HIV/AIDS. Padahal, pekerjaan mereka cenderung tidak berisiko seksual. Artinya, kata dia, mereka kemungkinan besar tertular dari suaminya yang berisiko.
Selain melakukan penyuluhan, kader juga berperan dalam menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) di lingkungannya. Hal tersebut dialami Kader PIKM asal Kediri Muh Mustofa. Menurutnya, ODHA berhak diperlakukan sama sebagai manusia.
"Pernah ada ODHA yang meninggal, kami bergotong royong untuk mengurusinya dari memandikan sampai memakamkan. Tidak ada yang dibedakan,” ujarnya.