Selasa 24 Mar 2015 11:00 WIB

Imigrasi Sukabumi Deportasi 17 WNA Bermasalah

Rep: Riga Iman/ Red: Indah Wulandari
Sejumlah Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok dan Taiwan digiring petugas usai menjalani pemeriksaan di Mabes POLRI, Jakarta Selatan, Senin (21/7).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Sejumlah Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok dan Taiwan digiring petugas usai menjalani pemeriksaan di Mabes POLRI, Jakarta Selatan, Senin (21/7). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi mendeportasi 17 warga negara asing (WNA) yang melanggar dokumen keimigrasian sejak awal Januari hingga Maret 2015 ini.

Data Kantor Imigrasi Sukabumi menyebutkan, 17 WNA yang dideportasi berasal dari Tiongkok sebannyak 11 orang, empat orang dari Hongkong, dan dua orang berkebangsaan Belanda.

‘’ Upaya deportasi terpaksa dilakukan karena mereka melanggar dokumen keimigrasian,’’ ujar Kasi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Waskadim) Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi Markus Lenggo kepada wartawan, Senin (23/3).

Di antaranya masa izin tinggalnya telah habis atau overstay dan menyalahgunakan visa. Jumlah WNA yang dideportasi ini lanjut Markus lebih banyak dibandingkan dengan 2014 lalu. Pasalnya, di sepanjang 2014 hanya ada 14 WNA yang dideportasi ke negaranya masing-masing.

Kedepan, kata Markus, Imigrasi akan meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap WNA yang melanggar dokumen keimigrasian. Terlebih, di wilayah Kabupaten/Kota Sukabumi dan Kabupaten Cianjur terdapat sejumlah perusahaan yang mempekerjakan WNA.

Hal ini terang Markus untuk mencegah penyalahgunaan visa kunjungan yang dipergunakan untuk bekerja di perusahaan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement