Selasa 24 Mar 2015 15:14 WIB

Zulkifli Bantah Menkumham Ulur-Ulur SK Kepengurusan PAN

Rep: Agus Raharjo/ Red: Didi Purwadi
Ketua MPR Zulkifli Hasan menerima kedatangan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly saat tiba di ruang pimpinan MPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/3). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua MPR Zulkifli Hasan menerima kedatangan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly saat tiba di ruang pimpinan MPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/3). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) sudah mengajukan susunan kepengurusan pada Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pekan lalu. Harusnya, pekan ini Menteri Hukum dan HAM sudah menandatangani Surat Keputusan pengesahan susunan kepengurusan PAN 2015-2020.

Namun, hingga tepat sepekan pendaftaran, belum ada tanda-tanda SK Menkumham soal pengesahan kepengurusan PAN ini. Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, berharap SK Menkumham soal pengesahan PAN terbit hari ini.

''Mudah-mudahan hari ini,'' kata dia pada wartawan, Selasa (24/3).

Zulkifli mengatakan, kalau SK Menkumham sudah disahkan, maka kepengurusan partai berlambang matahari terbit itu akan diumumkan ke publik. Ketua MPR RI ini juga membantah bahwa Menkumham, Yasonna Laoly, sengaja mengulur waktu pengesahan kepengurusan PAN.

"Tidak ada diulur-ulur, justru Menkumham mendukung sekali," imbuh Zulkifli.

Zulkifli Hasan juga menyatakan tidak mengetahui soal pertemuan baik Koalisi Merah Putih (KMP) maupun Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pada Senin (23/3) kemarin. Pasalnya, mantan Menteri Kehutanan ini mengaku tidak mengikuti pertemuan dua koalisi tersebut. Zulkifli mengaku tidak ikut pertemuan karena sedang cek kesehatan.

Namun, pihaknya akan menanyakan hasil pertemuan partai pendukung KMP ini pada Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais. "Saya belum tahu, nanti saya tanyakan (Pak Amien)," tegas Zulkifli.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement