REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis, Francois Hollande, mengatakan kecelakaan Airbus A320 maskapai Germanwings terjadi di daerah yang sangat sulit untuk diakses. Ia juga menegaskan, dari 142 penumpang, kemungkinan tidak ada yang bertahan hidup.
“Belum diketahui juga apakah ada pemukiman yang terkena imbas kecelakaan,” ujar Hollande, seperti dilansir The Guardian, Selasa (24/3).
Kapten Benoit Zeisser dari Lufthanza --induk perusahaan Germanwings, membenarkan sulitnya akses yang harus ditempuh untuk melakukan evakuasi kecelakaan. Sebab, lokasi kecelakaan merupakan daerah penuh salju seluas 500 m sampai 2000 meter persegi.
“Kami sedang dalam proses melakukan segala kemungkinan untuk secepatnya tiba di lokasi," kata dia.
Sebelumnya, sebuah pesawat milik maskapai Germanwings dikabarkan jatuh. Menurut otoritas Prancis, diduga kuat pesawat jenis Airbus A320 itu jatuh di sekitar pegunungan Alpen.
Rencananya pesawat tersebut akan terbang menuju Dusseldorf, Jerman, dari Barcelona, Spanyol, dengan membawa 142 penumpang dan enam awak kapal. Pada pukul 10.47 waktu setempat, pesawat melakukan panggilan darurat lalu kemudian menghilang dari radar pengawas pada pukul 11.20.
Germanwings merupakan anak perusahaan dari maskapai terkenal Jerman, Lufthansa. Maskapai tersebut dikenal sebagai salah satu pesawat pesawat berbiaya murah yang beroperasi di Jerman dan wilayah Eropa lain.