REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Partai oposisi terbesar di Bangladesh  menyatakan partai itu berencana menggelar demonstrasi lagi di seluruh negeri pada Ahad, pada Sabtu (28/3). Aksi dilakukan untuk memprotes hilangnya Sekretaris Jenderal Gabungan partai oposisi Salahuddin Ahmed.

Juru Bicara Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) Barkat Ullah Bulu mengumumkan rencana protes tersebut di dalam satu pernyataan, Sabtu malam.

Demonstrasi di seluruh negeri itu juga bertujuan memprotes seluruh penangkapan dan pembunuhan pegiat dan pemimpin oposisi.

Ia menyatakan demonstrasi di seluruh negeri tersebut direncanakan diselenggarakan berbarengan dengan blokade non-stop yang berlangsung. Oposisi menuntut dikembalikan secara selamat semua pemimpin partai yang hilang, termasuk Ahmed.

Keluarga Ahmed menduga beberapa orang yang berpakaian sipil memperlihatkan kartu pengenal Cabang Detektif Polisi Bangladesh dan membawa dia dari rumah di Dhaka pada malam 10 Maret.

Namun polisi secara resmi membantah telah menangkap Ahmed setelah penangkapan seorang lagi pemimpin senior partai tersebut.

BNP telah melancarkan beberapa babak pemogokan sejak hilangnya Ahmed di tengah blokade yang dilancarkannya.

Aliansi oposisi 20 partai yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Khaleda Zia telah melancarkan blokade tanpa henti di seluruh negeri itu sejak 5 Januari. Blokade dilancarkan untuk menuntut pemilihan umum baru di bawah pemerintah sementara non-partai.

Ikuti Whatsapp Channel Republika