REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Program Pembibitan Penghafal Alquran (PPPA) Daarul Qur’an, M Anwar Sani mengungkapkan, apa yang telah dicapai PPPA Daarul Quran selama ini, bukanlah karya para pengurus PPPA semata, melainkan karya bersama; para donatur, wali santri, santri dan guru.
''PPPA Daarul Qur’an hari ini berusia delapan tahun, sebuah perjalanan yang luar biasa dalam sebuah perjuangan. Tentu bukan karya kita para pengurus PPPA Daarul Qur’an, tapi merupakan langkah kita bersama para donator, wali santri, santri, guru serta siapa saja yang telah berpartisipasi dalam bentuk apapun untuk PPPA,'' ungkap Anwar Sani kepada Republika, di Jakarta, Ahad (29/3).
Semakin banyaknya umat Islam Indonesia yang menghafal Alquran baik di lingkungan pesantren mau pun melalui pengajian dan tabligh akbar yang dilakukan Ustaz Yusuf Mansur di berbagai daerah, sehingga mereka kemudian mengikuti program One Day One Ayat (ODOA).
Semua itu, kata Anwar Sani, menjadi gerakan massal. ''Terbukti saat Wisuda Akbar di Gelora Bung Karno, sekitar 100 ribu peserta memadati stadion. Itu pun masih banyak yang ingin hadir untuk bisa mengikuti Wisuda Akbar akan tetapi terkendala jarak, transportasi, biaya dan lain sebagainya,'' jelasnya.
Sani mengisahkan, banyak cerita ketika Wisuda Akbar berlangsung, bagaimana perjuangan para peserta mengikuti acara akbar yang dihadiri para ulama Timur Tengah termasuk Imam Masjidil Haram.
Dari Makasar misalnya, sampai ratusan orang menaiki kapal veri yang membutuhkan seminggu untuk bisa berangkat dan kembali lagi ke daerahnya.
Ada yang serombongan naik pesawat disponosri pimpinan daerah, ada donatur yang menyewakan 10 bis untuk memberangkatkan santri-santri dari berbagai wilayah.
''Ini semua menunjukkan antusiasme yang luar biasa dalam mempelajari Al-Qur’an hingga Imam Masjidil Haram Syech Al Ghamidi dan para ulama lainnya berkenan hadir memenuhi undangan PPPA Daarul Qur’an.
Tahun 2015 ini, kata Sani, santri Daarul Qur’an bisa mencapai ratusan ribu. ''Karena dengan berbagai cara Ustaz Yusuf Mansur dan Daarul Qur’an mendorong masyarakat untuk terus mencintai Al-Qur’an,'' paparnya.
Ia menyebutkan, program lainnya seperti pembangunan Kampung Qur’an di pedalaman, Daqu Klinik, Pembangunan Jembatan dan infrastruktur, pengembangan Daqu Agro Techno, layanan jenazah dan ambulance, beasiswa santri Qur’an dan sederat program kemanusiaan lainnya terus digenjot yang semuanya untuk Indonesia tercinta.
‘’Kalau bisa mimpi besar kenapa harus mimpi yang kecil. Kalau minta ke Allah bisa yang besar kenapa harus minta yang kecil. Kalau kekuatan ini adalah kekuatan Allah SWT, kenapa nggak sekalian kita minta sama Allah kekuatan yang besar?’’ Demikian retorika Ustaz Yusuf Mansur yang membakar semangat para guru dan pengurus Daarul Quran.
Anwar Sani pun teringat taushiyah Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, KH Abdullah Syukri Zarkasyi: “Jadilah manusia yang kuat iman, kaya ilmu, kaya jasa dan kaya harta, semoga dirimu sama dengan seribu orang bahkan sejuta.’’ Amiiin.