REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Puluhan ribu orang yang berduka bertahan di bawah hujan lebat sementara meriam-meriam penghormatan ditembakkan sebanyak 21 kali dan jet-jet tempur meraung-raung di udara saat berlangsungnya upacara megah pemakaman bapak pendiri Singapura, Lee Kuan Yew, Ahad (29/3).
Para warga Singapura menyebut-nyebut nama Lee ketika peti jenazah mantan perdana menteri negara tersebut, yang diselimuti bendera nasional merah-putih --dan dilapisi pelindung kaca-- di atas kereta beroda dua keluar dari gedung parlemen, ditarik dengan mobil upacara Land Rover.
Empat pesawat jet F-16 dari tim aerobatik Black Knights milik angkatan udara Singapura melintas cepat --dengan salah satu di antaranya keluar dari formasi sebagai simbol adanya satu "orang yang hilang"-- ketika iring-iringan berjalan menuju lapangan umum di sebelah, tempat Lee pertama kali disumpah sebagai perdana menteri pada 1959.
Ia menjalankan jabatan tersebut selama 31 tahun, memimpin dengan tangan besi untuk mengubah Singapura dari sebuah pos terpencil penjajah Inggris menjadi negara perkotaan bersinar, yang saat ini menjadi salah satu negara dengan standar hidup tertinggi di dunia.
Singapura berbentuk menjadi republik pada 1965 setelah sempat bergabung secara singkat dan penuh badai dengan Malaysia. Lee wafat kurang dari lima bulan sebelum Singapura merayakan peringatan 50 tahun sebagai sebuah negara.
Tembakan penghormatan 21 kali biasanya dipersembahkan bagi para kepala negara yang masih menjabat, namun pengecualian diberikan kepada Lee. Ia dianggap sebagai pahlawan sesungguhnya bagi Singapura, bahkan ketika ia masih hidup.
Para anggota masyarakat terlihat menangis, mengibar-ngibarkan bendera serta melemparkan bunga-bunga ke jalan ketika iring-iringan berjalan melalui daerah-daerah yang memiliki sejarah terkait karir politik bekas ahli hukum serikat pekerja perdagangan yang menimba ilmu di Inggris itu.
Para pejabat mengatakan lebih dari 450.000 orang memberikan penghormatan mereka kepada Lee hingga persemayaman di gedung parlemen berakhir pada Sabtu malam. Lee menghembuskan nafas terakhir hari dalam usia 91 tahun pada Senin di rumah sakit.
"Ini pengalaman yang sangat menyentuh hati," kata putranya, Perdana Menteri Lee Hsien Loong, di Facebook saat menyampaikan ucapan terima kasih kepada rakyat sebelum rangkaian upacara dilangsungkan.
Lee mundur dari jabatannya pada 1990 untuk memberi kekuasaan kepada wakilnya, Goh Chok Tong, yang kemudian digantikan oleh putra Lee, yaitu Lee Hsien Loong.
Saat upacara pemakaman negara, sirine-sirine dibunyikan di negara tersebut sebagai tanda untuk mengheningkan cipta bagi Lee, yang kemudian akan dikremasi dalam upacara tertutup.
Mantan presiden Amerika Serikat Bill Clinto akan memimpin delegasi Amerika, yang juga termasuk mantan menteri luar negeri Henry Kissinger, sahabat Lee.
Presiden Joko Widodo, Perdana Jepang Shinzo Abe, Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye, Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Perdana Menteri India Narendra Modi, Sultan Raja Malaysia Abdul Halim Mu'adzam Shah serta Sultan Brunei Hassanal Bolkiah berada di antara daftar pemimpin dunia yang menghadiri pemakaman Lee.
Bekas penguasa koloni Singapura, Inggris, akan diwakili oleh Ketua Dewan Rakyat William Hague, yang sebelumnya menjabat sebagai menteri luar negeri.
Singapura menjadi salah satu negara di dunia yang memiliki pendapatan per kapita produk domestik bruto tertinggi dengan nilai $56.284 pada 2014, maju pesat dibandingkan $516 saat negara tersebut baru mendapatkan kemerdekaan.
Sembilan puluh persen warga Singapura memiliki rumah sendiri sebagai hasil dari skema perumahan publik yang dicanangkan Lee. Negara itu juga merupakan salah satu negara dengan catatan kejahatan paling rendah di dunia.