REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Meskipun hujan turun dengan deras, ribuan warga Singapura berbaris di pinggir jalan pusat kota. Mereka menyaksikan prosesi pemakaman Mantan Perdana Menteri sekaligus pendiri Singapura Lee Kwan Yew.
Dikutip dari BBC, Ahad (29/3) masa membiarkan tubuh mereka basah kuyup terkena air hujan. Ada juga yang menggunakan payung untuk melindungi.
Barisan aparat tentara juga ikut menjaga sepanjang jalan. Warga menitikan air mata dan histeris saat peti jenazah melintas.
Saat ini tengah berlangsung upacara pemakaman kenegaraan menjelang prosesi kremasi yang akan dilakukan keluarga.
Prosesi ini dimulai sejak pukul 12.30 waktu setempat. 21 tembakan bergema di seluruh kota mengiringi pembukaan upacara.
"Ayah akan hidup dan bernapas di Singapura sepanjang hidupnya," kata Perdana Menteri Singapura yang juga anak dari Lee, Lee Hsein Loong dalam pidatonya.
Sementara itu dua kapal angkatan laut juga berlayar di sepanjang Marina Bay. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan atas proyek konservasi air yang dilakukan Lee semasa hidupnya itu.
Selain itu, pesawat jet militer terbang di udara mengiringi pemakaman Lee. Seluruh lapisan masyarakat yang hadir ikut berteriak "Majulah Singapura" sebagai bentuk ungkapan kebanggaan atas jasa Lee kepada Singapura selama hidupnya.