REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situasi di negara Yaman kini semakin menegang. Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) pun meminta agar segera dipulangkan ke tanah air.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, pemerintah pasti akan membantu memulangkan WNI jika kondisi di negara tersebut mulai berbahaya. "Ya akan dipulangkan kalau berbahaya," kata JK di Depok, Jawa Barat, Senin (30/3).
Menurut dia, kedutaan besar RI di Yaman pun telah berupaya keras untuk membantu para WNI. Saat ini, pihak kedutaan masih mencari cara untuk memulangkan WNI ke tanah air. "Kedutaan kita tinggal memikirkan cara untuk menerbangkan mereka ke negara lain," ucap dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan pemerintah telah melakukan evakuasi terhadap 148 WNI dari Yaman.
"Yang sudah dievakuasi kembali ke tanah air 148 orang," kata Tedjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/3).
Kendati demikian, masih terdapat ribuan WNI yang terjebak di negera itu. Seperti diketahui, situasi keamanan di Yaman tengah bergejolak setelah militan Houthi menyerang dan merebut istana kepresidenan di ibukota Sanaa.
Sejumlah anggota Liga Arab juga telah melakukan operasi militer di Yaman. Presiden Yaman pun mengatakan intervensi militer harus tetap dilanjutkan sampai pemberontak Houthi menyerah.