REPUBLIKA.CO.ID,Selain melalui jalur pendidikan, Islam di Tatar Sunda diperkenalkan pula melalui kesenian, seperti seni bela diri. Herliswanny dalam Apresiasi Generasi Muda terhadap Pencak Silat di Daerah Jawa Barat mengungkapkan, pencak silat juga dijadikan media penyebaran Islam. Gerakan-gerakan yang dilatih pun sarat pesan tentang penghambaan terhadap Allah SWT.
Aliran pencak silat tertua di Jawa Barat, Cimande, disebarkan pertama kali oleh seorang guru agama, Kahir, di wilayah Cogreg, Bogor pada 1760 M. Murid-murid Kahir lalu menyebarkan silat Cimande ke berbagai wilayah. Selain Cimande, ada pula tiga aliran silat lainnya yang dikenal di Jawa Barat yakni Cikalong, Sera dan Syahbandar.
Tepak Salancar Cimande bahkan diadaptasi dari gerakan wudhu dan shalat. Orang-orang yang akan mendalami silat Cimande juga disyaratkan bisa membaca bismillah, salawat, dan syahadat. Karena dibutuhkan sebagai alat bela diri, jalan ini berhasil menarik banyak masyarakat Sunda memeluk Islam.
Silat Sunda lazim diiringi tetabuhan kendang sebagai unsur seni. Kempul merupakan alat tabuh yang pertama dipukul yang tujuannya mengumpulkan orang. Tiupan pamelet diharapkan menimbukan rasa senang saat berkumpul. Suara gong juga maksudnya adalah agung atau mengagungkan Yang Kuasa.