REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Enam pimpinan redaksi situs media islam yang diblokir mendatangi Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo). Mereka protes dan meminta penjelasan Menkominfo terkait pemblokiran yang dilakukan.
Mereka yakni kiblat.net, arrahmah.com, gemaislam.com, salam-online.com, qlislamiccentre.com, dan hidayatuallah.com
"Ya kami hendak minta pendapat ya, biar bagaimana kami heran kenapa media komunitas yang mengajarkan alquran dan hadis malah dianggap bahaya," ujar Agus Soelarto, Pimpinan Redaksi dari AQL Islamic Centre.com, Selasa (31/3).
Mereka mengatakan akan menjelaskan kepada pemerintah isi atau konten dalam situsnya. Mereka merasa harus mendapatkan penjelasan definisi pemerintah tentang radikalisme dan berbahaya.
Agus juga memastikan tidak ada konten didalam websitenya yang mengajak pembaca untuk masuk ISIS atau menyebarkan paham ISIS. Ia mengklaim selama ini malah medianya cenderung mengambil sikap kritis terhadap ISIS.
Dari 19 situs yang akan diblokir, Agus mengatakan sudah ada sekitar tujuh situs yang tidak bisa dilacak ISPnya oleh beberapa provider. Agus juga mengatakan saat ini pihaknya mencoba untuk bisa menormalisasi situs tersebut.