Selasa 31 Mar 2015 21:04 WIB

Stok Beras di Jateng Menipis, JK Yakin Tak Perlu Impor

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Hafil
Warga membeli beras di agen beras Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Senin (23/2).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Warga membeli beras di agen beras Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Senin (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stok beras di gudang Perum Bulog Subdivisi Regional Wilayah V Kedu, Jawa Tengah, mulai menipis. Cadangan beras itu tercatat hanya sekitar 14 ribu ton dan hanya cukup untuk memenuhi penyaluran beras bagi keluarga miskin sekitar tiga bulan mendatang.

Wakil Presiden Jusuf Kalla pun yakin pemerintah masih belum perlu untuk mengimpor beras. "Tapi kan bulan ini petani-petani sudah panen, jadi memang secara terus menerus akan terjadi supplier lebih baik meskipun konsumsi jalan terus. Jadi pada waktunya nanti kalau panen raya ya pasti supply padi-padi," jelas JK di kantor Wapres, Jakarta, Selasa (31/3).

Terlebih setelah dilakukan eksperimen jumlah konsumsi beras masyarakat, JK pun yakin stok beras masih akan mencukupi. Bahkan, sebelumnya ia optimis swasembada beras dapat tercapai lebih cepat dibandingkan perhitungan sebelumnya.

"Ya selama supply nya cukup ya sebenarnya setelah kita uji coba konsumsi kita hanya kira-kira 27-28 juta ton beras. Jadi mungkin produksi itu sekitar 45-46 juta ton padi, bukan 70 juta ton," jelas dia.

Sebelumnya, dilaporkan stok beras untuk rakyat miskin di gudang Bulog seperti di Kabupaten Kebumen dan Wonosobo, Jateng, semakin menipis. Padahal, sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan jumlah konsumsi beras masyarakat Indonesia saat ini mengalami penurunan.

Penurunan ini dipengaruhi oleh pergeseran komoditas konsumsi oleh sebagian masyarakat seperti konsumsi mie instan, sagu, dan lain-lain.

Dengan penurunan jumlah konsumsi beras ini, ia menyebutkan tingkat konsumsi beras masyarakat saat ini mencapai 114 kg/tahun per kapita. Penurunan ini, lanjut dia, terjadi sejak tahun lalu dari 124 kg/ tahun per kapita.

Kondisi ini juga dinilai dapat membantu pemerintah untuk mempercepat swasembada beras yang telah ditargetkan tercapai dalam tiga tahun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement