REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Perilaku seks bebas, selama ini sudah diketahui menjadi salah satu pola penularan HIV/AIDS. Untuk itu, penyakit ini cukup banyak diidap kaum perempuan dari kalangan PSK (pekerja seks komersial). Bahkan di wilayah obyek wisata Baturraden, penyakit ini juga menyentuh kalangan penghibur di rumah-rumah karaoke.
''Dari hasil pemeriksaan belum lama ini, ada tiga pemandu lagu di beberapa rumah karaoke di komplek obyek wisata Baturraden yang positif mengidap virus HIV/AIDS,'' jelas camat Baturraden, Lukman Nazarudin, Rabu (1/4).
Dia menyebutkan, para pemandu lagu tersebut bukan merupakan PSK yang tercatat sebagai penghuni lokalisasi yang memang ada di Baturraden. ''Mereka bukan penghuni Gang Sadar. Meski tinggal di rumah kost yang ada di luar Gang Sadar,'' tambahnya.
Namun dia memastikan, para pemandu lagu yang positif mengidap HIV/AIDS ini juga merupakan perempuan yang melakukan profesi sebagai PSK secara terselubung. Karena itu, mereka kemungkinan juga tertular penyakit tersebut dari aktivitas seks bebas yang mereka lakukan.
Terkait temuan tersebut, Lukman mengaku, konseling dari KPA (Komite Penanggulangan HIV/AIDS) Banyumas sudah rutin melakukan pembinaan terhadap ketiga pemandu lagu tersebut. ''Mereka s masih diizinkan melaksanakan pekerjaan sebagai pemandu lagu di rumah karaoke. Namun KPA juga sudah meminta agar gaya hidup seks bebas yang mereka lakukan lebih dibatasi, agar penyakit HIV/AIDS tidak menular pada pihak lain,'' jelasnya.
Dia menyebutkan, adanya tiga pemandu lagu yang mengidap HIV/AIDS, diketahui dari pemeriksaan sampel darah terhadap 100 warga yang tinggal di rumah kost di kawasan Baturraden. Pemeriksaan tidak hanya dilakukan terhadap anak kost yang tinggal di komplek lokalisasi Gang Sadar I dan Gang Sadar II yang memang dikenal sebagai komplek lokalisasi. Namun juga bagi warga yang juga tinggal di rumah kost di luar lokalisasi.
''Hasilnya, dari 100 sampel darah yang kami ambil semua anak kost tersebut, ternyata ada 3 orang yang positif HIV/AIDS. Tidak tertutup kemungkinan jumlah pengidap HIV/AIDS sebenarnya lebih dari itu, karena jumlah anak kost di sekitar obyek wisata Baturraden tercatat ada lebih dari 300 orang,'' jelasnya.