REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Ribuan pelajar di kota Knedari tidak masuk sekolah, Kamis (2/3). Alasannya karena sopir mobil angkutan kota sejak pagi melakukan mogok menuntut kenaikan tarif.
Pantauan di seputar kampus baru Univesitas Haluoleo Kendari di Andonohu, puluhan pelajar terpaksa kembali ke rumah. Mereka mengaku lelah menunggu mobil angkutan umum.
Sedangkan sebagai pelajar terpaksa menggunakan jasa angkutan ojek dengan tarif Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per orang.
"Adik-adik pulang saja ke rumah, kami para sopir hari ini tidak melayani penumpang sampai ada kejelasan kenaikkan tarif angkot," teriak salah seorang sopir di depan kampus Unhalu sambil berlalu.
Mendengar teriakan sopir tersebut, para pelajar yang tengah menunggu mobil angkutan terpaksa kembali ke rumah dan sebagai memanggil tukang ojek untuk mengantarnya ke sekolah.
"Saya memilih pulang ke rumah," kata pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kendari, Fitri.
Para sopir menuntut kenaikan tarif sebesar Rp 1.000 karena setelah pemerintah menaikkan harga BBM rata-rata Rp 500 per liter. Biaya operasional mobil angkot disebut-sebut jadi membengkak karena penaikan harga bbm.