Jumat 03 Apr 2015 13:09 WIB

Kartu Haji dan Umroh Mudahkan Jamaah Bertransaksi di Tanah Suci

Rep: c 01/ Red: Indah Wulandari
   Calon jamaah umroh dan haji mengantre untuk melakukan suntik vaksinasi di Kantor Kesehatan Kelas I Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (8/5). (Republika/Yasin Habibi)
Calon jamaah umroh dan haji mengantre untuk melakukan suntik vaksinasi di Kantor Kesehatan Kelas I Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (8/5). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (Kesthuri) dan BNI Syariah merilis Kartu Haji dan Umroh yang bakal memudahkan umat Muslim di Tanah Suci.

"Niat dibuatnya kartu ini, supaya pasar ini tidak jatuh ke pasar non-Indonesia," jelas Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Teguh Saptono, Jumat (3/4).

Kartu Haji dan Umroh ini, lanjut Imam, dapat memudahkan para jamaah dalam bertransaksi di Arab Saudi. Kartu Haji dan Umroh ini bisa digunakan dalam transaksi dengan mata uang riyal meskipun saldo yang dimiliki jamaah dalam mata uang rupiah.

Calon jamaah haji mau pun umrah bisa mendaftar atau membuka Kartu Haji dan Umroh ini di Tanah Air dengan mendepositokan uangnya dalam rupiah. Jika ada sisa, maka sisa tersebut dikembalikan ke jamaah.

"Ini menjadi yang pertama, dan kami siap menjadi contoh," lanjut Imam.

Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil tak mau kalah. Ia menyatakan sedang membuat inovasi dalam penyelenggaraan haji dan umrah.

Bermula dari kejelian Djamil yang melihat jamaah jarang menggunakan buku panduan doa yang turut dikalungkan di kartu identitasnya karena dinilai merepotkan ataupun karena sulit dibaca.

Maka, Kemenag sedang mengembangkan panduan doa ibadah haji dan umroh berbasis audio.

Panduan doa berbasis audio ini nantinya tidak hanya dapat diakses melalui gadget bersistem operasi Android. Ia memastikan, ponsel sederhana pun nantinya dapat menggunakan panduan doa audio ini.

Panduan doa yang disediakan nantinya ialah doa tawaf 1-4, doa setelah tawaf, doa sai, doa ketika mendaki bukit dan doa ketika potong rambut.

"Karena sulit jika membaca buku panduan doa sambil melakukan hal-hal tersebut," terang Djamil.

Nantinya, jamaah dapat mendengarkan audio panduan doa sambil melaksanakan ibadah haji.

Jamaah hanya perlu menirukan doa yang terlantun sambil melakukan tahap demi tahap haji maupun umrah. Hal ini, akan membuat panduan doa menjadi lebih simpel dan memudahkan jamaah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement