REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Gembong teroris Sulawesi Tengah, Sabar Subagyo alias Daeng Koro, diduga tewas saat terjadi baku tembak. Baku tembak terjadi antara kelompok teroris dengan aparat kepolisian di Kabupaten Parigi Moutong, Jumat (3/4).
Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Hari Suprapto di Palu, Sabtu (4/4), mengatakan saat ini tim sedang menuju ke alamat asal Daeng Koro di Kabupaten Morowali. Mabes Polri nantinya akan mengambil sampel darah keluarga Daeng Koro untuk dicocokkan dengan contoh darah jenazah korban, yang saat ini disemayamkan di RS Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah. Sehingga dapat dipastikan bahwa jenazah korban adalah Daeng Koro.
Daeng Koro dipercaya sebagai orang nomor dua setelah Santoso di dalam kelompok teroris yang beranggotakan sekitar 20 orang. Ia dan sejumlah rekannya telah ditetapkan oleh polisi ke dalam daftar pencarian orang (DPO) karena terkait serangkaian kasus kekerasan di Sulawesi Tengah.
Foto Daeng Koro beredar di sejumlah media sosial. Dalam foto tersebut terlihat Daeng Koro tergeletak akibat terkena tembakan. Selain itu, beredar pula foto Daeng Koro semasa hidup bersanding dengan fotonya yang sudah meninggal dunia.
Saat ini, ratusan polisi masih mengejar kawanan kelompok sipil bersenjata yang diperkirakan bersembunyi di hutan di sekitar pegunungan Sakinah Jaya, Kabupaten Parigi Moutong.
Sementara dalam kejadian baku tembak itu, polisi mengamankan senjata api organik jenis M16 dan sebuah senjata rakitan berikut amunisinya. Selain itu, ditemukan sejumlah bom rakitan, telepon genggam dan alat untuk mengetahui lokasi (GPS).