Sabtu 04 Apr 2015 22:00 WIB

Mahasiswa UIN Tersesat di Gunung Sindoro Belum Ditemukan

Gunung Sindoro di Temanggung, Jawa Tengah.
Foto: Antar/aAnis Efizudin
Gunung Sindoro di Temanggung, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Pencarian terhadap seorang pendaki dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Zaenuri Ahmad yang tersesat di Gunung Sindoro, Kabupaten Temanggung, memasuki hari kedua. Hingga Sabtu (4/4) petang, Tim SAR gabungan belum menemukan korban.

"Proses pencarian terhadap pendaki yang tersesat tersebut hingga Sabtu petang belum juga membuahkan hasil," kata anggota tim Basarnas Semarang, Rindang Kristyanto di Temanggung.

Zaenuri Ahmad asal Klaten Jawa Tengah mulai melakukan pendakian bersama enam rekannya dari Pos Kledung, Kamis (2/4). Keenam rekannya yang selamat adalah Agus Muhammad Irsyad, Muhammad Saifidin, Rida Hidayah Pratiwi, M.Adlan Syah, Bekti Solehudin, dan Muhamad Naufal.

Rindang mengatakan pencarian hari ini dimulai pada pukul 07.30 WIB. Pencarian dilakukan dengan membagi tim SAR gabungan menjadi tiga SRU atau grub.

Ketiga SRU dengan jumlah lebih dari 56 personel, kemudian melakukan pencarian di area pencarian yang sudah ditentukan berdasarkan jejak terakhir yang ditinggalkan korban.

Ia mengatakan hari ini SRU 1 dan SRU 2 menginap di atas, sedangkan SRU 3 bersama sekitar 20 warga yang turut melakukan pencarian sejak Jumat (3/4) dan hari Sabtu turun karena kehabisan logistik.

Ia menuturkan rencananya, Ahad (5/4), pencarian akan dimulai pukul 07.00 WIB. Adapun area pencarian yang akan disisir berada di sekitar pos 3, di sekitar ketinggian 2.275 Mdpl. Daerah tersebut bukan jalur pendakian, namun disitu ada sungai sebagai sumber air. "Kami curiga korban berada di sekitar sungai yang ada sumber airnya tersebut," katanya.

Ia menjelaskan untuk mencapai lokasi tersebut, dari pos Kledung harus melewati Pos 1, Pos 2 dan Pos 3. Dari Pos 3 kemudian naik lagi menuju Batutata, kemudian belok ke kiri atau turun.

Menurut dia dari lokasi itulah akan dilakukan penyapuan dengan teknik "open greet", yaitu teknik pencarian dimana tim SAR berjajar melebar dengan jarak dua hingga tiga meter.  Kemudian berjalan bersama sama sesuai dengan area pencarian yang sudah ditentukan.

Kepala Kantor SAR Semarang Agus Haryono mengatakan agar para pendaki mematuhi imbauan dari otoritas gunung berapi setempat dlm melakukan aktifitas pendakian, misalnya melapor sebelum melakukan pendakian.

Ia mengatakan saat ini masih masa pancaroba dengan curah hujan cukup tinggi. Apabila mendaki agar disiapkan perizinan dari otoritas setempat, bekal yang cukup baik makanan maupun baju hangat, dan kondisi fisik yang sehat serta membawa sarana navigasi darat, misalnya kompas dan GPS dan alkom sehingga mudah dipantau.

"Jika terjadi sesuatu, misalnya tersesat segera hubungi posko pendakian dan meminta bantuan SAR," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement