REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan terus mengantisipasi rabies dari satwa liar. Walikota Jakarta Selatan, Syamsudin Noor mengatakan, pemerintah terus melakukan upaya penanganan pada satwa liar.
"Kami terus meningkatkan pengawasan di lapangan supaya tidak ada lagi hewan-hewan liar, baik kucing, anjing, kera yang menimbulkan keresahan," kata Syamsudin, Sabtu (4/4).
Ia mengatakan, Pemkot terus berupaya melakukan penangkapan. Satwa liar yang tertangkap akan diperiksa dan divaksinasi. "Dan kalau berminat mengadopsi dipersilakan," kata Syamsudin yang juga memelihara kucing di rumahnya.
"Dilihat hewan-hewan ini menyebabkan rabies dan dapat menimbalkan kematian. Tentu ini harus diantisipasi, jangan sampai orang yang tidak paham akhirnya kena imbasnya," lanjut Syamsudin.
Adapun Hari hewan liar sedunia atau World Stray Animal Day jatuh pada Sabtu 4 April 2015. Untuk memperingati hari tersebut, Syamsudin Noor datang pada acara hari hewan liar yang bertajuk 'Aku dan Mereka Berbagi Cinta di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta'.
Acara tersebut didedikasikan untuk mengingat satwa domestik seperti kucing dan anjing yang terlantar. Pawsleague menjadi penggagas untuk memperingati hari hewan liar. Ada juga komunitas hewan liar yang ikut bergabung, seperti Yayasan Peduli kucing dan House of Stray.
Adapun permasalahan satwa liar di Jakarta masih seringkali terjadi. Penyebabnya, populasi berlebihan. Kemudian satwa liar sering menerima perlakuan tidak baik akibat mindset kebanyakan orang menganggap hewan tersebut hama dan juga penyebaran penyakit menular.