REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Dengan menggunakan palu godam dan senapan AK-47, kelompok Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) menghancurkan sejumlah peninggalan sejarah berupa patung-patung di kota kuno, Hatra, 68 kilometer sebelah barat daya Mosul, Irak.
Aksi ini dilakukan lantaran relik-relik bersejarah itu dianggap merupakan bentuk berhala yang disembah-sembah. Aksi ini dirilis dalam video yang diunggah kelompok ISIS lewat dunia maya, Sabtu (4/4) WIB. Sebelumnya, Aksi penghancuran itu dilakukan pada awal Maret silam.
Dalam video berdurasi 2 menit 49 detik itu, sekelompok anggota ISIS terlihat melakukan perusakan dan penghancuran terhadap patung-patung dan artefak-artefak sejarah di kota kuno Hatra.
Hatra merupakan kota kuno berusia sekitar 2000 tahun lebih dan selamat dari upaya invasi bangsa Romawi sebanyak dua kali lantaran dikelilingi dinding yang tebal dan dilengkapi 167 menara. Kota Hatra merupakan kota kuno yang sempat menjadi ibukota sejumlah kerajaan yang pernah berkuasa di Irak, termasuk kerajaan Seleucid sebelum akhirnya sempat jatuh ke tangan Alexander Agung.
Pusat kota kuno Hatra memiliki sebuah kuil berpilar di tengah sebuah kompleks kota yang besar. Bahkan, kota yang dikenal sebagai pusat perniagaan pada masa jayanya itu adalah ibukota pertama dunia Arab.
Kota kuno Hatra pun sempat masuk ke dalam situs peninggalan dunia oleh UNESCO. Namun, peninggalan-peninggalan sejarah itu telah dihancurkan oleh kelompok ISIS.
Dalam video propagandanya itu, salah seorang anggota kelompok ISIS menyebut, aksi ini merupakan upaya penghancuran segala sesuatu yang disembah selain Allah. Patung-patung dan artefak kuno di Kota Hatra, menurut ISIS, merupakan bentuk berhala-berhala yang patut untuk dihancurkan.
Aksi ini melengkapi upaya perusakan kelompok ISIS yang sebelumnya dilakukan di kota kuno berusia 3000 tahun, Nimrod. Selain menghancurkan peninggala Bangsa Assyria, kelompok ISIS yang telah menguasai sepertiga wilayah Irak itu juga melakukan pembakaran buku dan arsip-arsip bersejarah milik Museum Pusat Mosul pada Februari silam.