REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Anggota keluarga korban Universitas Garissa berbaris di kamar mayat di Nairobi untuk mengidentifikasi mayat dari korban penyerangan, pekan lalu. Sekitar 148 tewas akibat serangan pelaku bersenjata di Universitas Garissa.
Aljazeera melaporkan Ahad (5/4), salah seorang keluarga korban berusaha mencari mayat keluarganya, yakni Veronica (20 tahun). Ia merupakan salah seorang mahasiswa di universitas tersebut, yang hilang sejak serangan.
Ibu Veronica, Florence, menemukan tubuh anaknya tersebut diantar barisan mayat yang berada di lantai ruang mayat. Kondisi mayat menurut Florence sangat menyedihkan. "Aku bahkan tak bisa mengidentifikasi anak saya sendiri dari wajahnya," kata Florence kepada Aljazirah.
Menurutnya, ia memiliki luka di seluruh tubuhnya. Kulitnya menurut Florence terbakar, sehingga ia bisa mengidentifikasi anaknya melalui bekas luka di pahanya.
Di saat keluarga korban mencoba mengidentifikasi kerabat mereka. Kementerian Dalam Negeri Kenya mengumumkan, mereka telah mengidentifikasi salah satu pelaku bersenjata sebagai anak seorang pejabat pemerintah.