Rabu 08 Apr 2015 10:10 WIB
Situs Islam Diblokir

Ini Fungsi Forum Penanganan Situs Bermuatan Negatif

Rep: c15/ Red: Agung Sasongko
Warga membuka salah satu website yang diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (31/3).
Foto: Antara/Basri Marzuki
Warga membuka salah satu website yang diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Munculnya respon atas pemblokiran situs media islam dan penyematan radikalisme secara sepihak membuat Kementerian Komunikasi dan Informasi mengambil langkah untuk membentuk forum penanganan.

Forum ini diketuai langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informasi, dan Agus Barnas, Deputi tujuh Menkopolhukam, Bidang Komunikasi dan Informasi sebagai wakil ketua. Forum ini merupakan bentukan Menteri langsung dengan SK tertanggal 31 Maret 2015.

Forum ini berisi para ahli, akademisi, LSM dan juga unsur pemerintah yang sesuai dengan keahlian dan tupoksinya masing-masing. Di dalam forum nantinta terbagi atas empat panel. Panel pertama mengurusi soal pornografi, panel kedua unsur kebencian, SARA dan terorisme, panel ketiga soal bisnis dan perjudian. Sedangkan panel terakhir soal HAKI.

Panel ini nanti nya berfungsi untuk menelaah, menganalisis konten, ataupun aduan masyarakat terkait situs yang mengandung unsur negatif. Para panelis nantinya bertugas untuk memberikan rekomendasi kepada Menteri.

"Ini gak hanya sekarang saja, tapi berlaku hingga seterusnya. Panel ini berfungsi sebagai badan pengawas dan tim analisis," ujar Kepala Humas dan Informasi Kemenkominfo, Ismail Cahwidu, Rabu (8/4).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement