REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia IKADI Satori Ismail menilai dalam dakwah mengenal istilah etika. Ini dimaksudkan agar dakwah yang disampaikan mengedepankan kebijaksanaan dan nasihat yang baik.
"Saya kira kalau materi dan metodologi dakwahnya bil hikmah (kebijaksanaan), mauizoh hasanah (nasihat) itu baik," papar Satori saat dihubungi ROL, Rabu (8/4).
Menurut Kiai Satori, dalam berdakwah hendaknya menghindari masalah-masalah khilafiyah. Karena masalah khilafiyah jika disampaikan kepada masyarakat, sedang mereka belum siap menghadapi perbedaan bisa memicu pertikaian.
Kiai Satori memaparkan dakwah yang baik di lingkungan masyarakat indonesia yang heterogen hendaknya jangan mengusik permasalahan suku, ras, agama dan golongan (SARA). Di Indonesia kondisi masyarakat tidak hanya terdiri dari satu golongan saja, melainkan terdiri dari banyak unsur masyarakat, oleh sebab itu jangan sampai mencela golongan yang lain.
"Kalau itu dilakukan secara konsisten tentu saja bagus," papar Satori. Dia juga menyarankan kalau ToT Dakwah yang akan dilakukan MUI dijadikan program nasional maka sudah seharusnya membuat modul dakwah.