Kamis 09 Apr 2015 16:28 WIB

Tiga Faktor Pendongkrak Populasi Muslim Dunia

Rep: c08/ Red: Agung Sasongko
Jumlah populasi Muslim di sejumlah negara Eropa meningkat signifikan. (ilustrasi)
Foto: www.fimadani.com
Jumlah populasi Muslim di sejumlah negara Eropa meningkat signifikan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Populasi Muslim di dunia terus meningkat. Lembaga Riset Amerika Serikat, Pew Research Center melaporkan populasi Muslim sudah mendekati populasi pemeluk Kristen.

Sekretaris Umum PP Persatuan Islam (Persis) Irfan Safruddin membeberkan beberapa faktor Islam dunia berkembang pesat. Faktor pertama adalah basis pendidikan warga negara maju sangat mendorong mereka untuk mempelajari Islam yang sesungguhnya.

Hal ini, kata dia, bermula dari banyaknya pemberitaan negatif yang beredar mengenai Islam. Akan tetapi, warga negara maju kata Irfan tidak akan menelan bulat-bulat informasi miring yang disebarkan mengenai Islam. Justru warga negara barat mencari tahu dengan menggali literasi-literasi Islam termasuk Alquran. Hingga akhirnya mereka percaya Islam bukanlah seperti yang dijelek-jelekan oleh media.

“Kalau orang barat mempelajari Islam itu, basic-nya sangat kuat, karena latar belakang pendidikan mereka bagus, hingga akhirnya mereka mendapatkan jawaban sendiri bahwa Islam tidak seperti yang diberitakan (negatif),” kata Irfan kepada ROL, Kamis (8/4).

Faktor kedua, menurut Irfan adalah karena masyarakat Barat melihat langsung bagaimana cara orang Islam berinteraksi. Ia menyebutkan sebenarnya sangat banyak sekali tentara negara barat yang bertempur di Timur Tengah seperti di Irak, yang kemudian memilih masuk Islam.

“Ada banyak tentara Amerika yang masuk Islam. Saat mereka sudah berinteraksi dengan umat Islam langsung, mereka tidak menemukan hal negatif seperti yang didoktrin kepada mereka,” ujar Irfan.

Namun, tidak hanya Islam yang menjadi tempat berlabuh secara keyakinan dan kepercayaan yang dipilih orang barat. Irfan menyebutkan, sangat banyak orang barat yang punya kehausan dan kegelisahan untuk mencari ketenangan batin.

Bila dipandang dalam sisi negatif, mereka ada yang melampiaskan kepada hal-hal buruk seperti narkoba dan minuman keras. Bagi yang berpikir positif mereka akan mencari ketenangan dengan mencari keyakinan yang alamiah sebagai obat ketenangan jiwa. Ada yang memilih agama Islam, ada yang ke Hindu dan ada juga yang ke Budha.

Terakhir, kata Irfan, perpindahan orang masuk agama Islam juga dilandasi atas perkawinan yang dilakukan orang asing dengan pemeluk agama Islam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement