REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memutuskan menghentian sementara kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015, Jumat (10/4/). Keputusan itu menyusul proposal yang diajukan PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi.
Pengamat sepak bola, Budiarto Shambazy, menilai keputusan tersebut bisa merugikan insan persepakbolaan dalam negeri. PSSI juga artinya, menurut dia, belum bisa mencari penyelasaian terkait persoalan tersebut.
"Pemerintah cepat-cepat turun tangan. Saya kira sudah tidak bisa dikelola PSSI untuk mencari penyelasaian," ujar Budiarto kepada ROL, Jumat (10/4).
Sebelumnya PSSI mengumumkan kompetisi akan dihentikan terhitung sejak 12 April 2015. Sampai keputusan selanjutnya akan diumumkan kembali usai musyawarah para Komite Eksekutif terpilih dari Kongres Luar Biasa PSSI di Surabaya, 18 April mendatang.
Terkait itu, Budiarto juga berharap polemik ini tidak berlangsung berlarut-larut. "Semoga tidak berlama-lama karena ini terkait penunjang prestasi sepak bola Indonesia. Kompetisi harus berputar terus. Cepat-cetpat dirundingkan," paparnya.