REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan menembak mati sepuluh dokter yang menolak untuk mengobati luka-luka korban perang di Mosul, Irak. Melalui foto yang dirilis ISIS Jumat (10/4), sepuluh dokter secara tragis menjemput ajal usai peluru menembus kepala meraka.
Dilansir Daily Mail, Jumat (10/4), sebuah foto menunjukkan aksi terkutuk yang terjadi di 15 km sebelah selatan dari Mosul, Irak Utara, basis terbesar ISIS menyusun pasukan. Sebelumnya, beberapa anggota ISIS terluka dalam pertempuran di daerah Hammam al-Alil, namun, dokter menolak memberikan pengobatan karena mereka menentang kegiatan militan.
Jaringan TV satelit Irak, Al-Sumaria sebelumnya bahkan melaporkan eksekusi mati yang dilakukan ISIS pada 60 pejuang suku Sunni di provinsi Anbar. Pejuang ISIS menuduh anggota Al-Karablieh, Albu Ubaid, Albu Mahal dan Albu Salman berkolaborasi dengan pasukan keamanan Irak.
ISIS, pekan lalu membebaskan kota strategis Tikrit -- usai kemenangan atas angkatan darat Irak. ISIS disebut-sebut berharap merebut kembali Mosul dan memperluas teror mereka ke luar negeri.
Menteri Pertahanan Ash Carter, Jumat mengatakan, AS telah membuat kemajuan dalam memerangi ISIS di Irak -- tapi tidak bisa memberikan kepastian waktu kapan akan membersihkan negara Irak dan Suriah dari kelompok teror tersebut.