Sabtu 11 Apr 2015 16:47 WIB

Soal Penumpang Gelap, Nasdem: Itu Lawan Politik

Rep: c82/ Red: Taufik Rachman
 Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) menerima palu dari Pimpinan Sidang Frans Lebu Raya (kiri) usai pengumuman pengurus DPP PDIP pada Kongres IV PDIP di Sanur, Bali, Jumat (10/4).  (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) menerima palu dari Pimpinan Sidang Frans Lebu Raya (kiri) usai pengumuman pengurus DPP PDIP pada Kongres IV PDIP di Sanur, Bali, Jumat (10/4). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem Johnny G Plate menilai salip menyalip selama lima tahun masa pemerintahan adalah hal yang normal. Ia pun menilai pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tentang adanya 'Penumpang Gelap' di pemerintahan Jokowi-JK merujuk pada lawan yang membahayakan.

"Yang menikung itu kawan atau lawan? Pasti lawan. Yang nikung selalu lawan. Sesama bus kota dilarang saling mendahului, itu sudah jadi peraturan. Tapi mungkin ada yang menikung lewat jalur lain," kata Johnny dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/4).

Meski begitu, Johnny mengatakan, pihaknya tidak bisa menebak dengan pasti siapa yang dimaksud oleh Megawati. Namun, menurutnya, apa yang disampaikan tersebut tidak mungkin muncul tiba-tiba dan pasti ada gejala yang menjadi dasarnya.

"Menurut saya, ibu Mega mencurigai di lingkungan presiden mungkin saja dan itu dimana-mana di lingkungan presiden, istana ada kelompok-kelompok yang membawa pesan-pesan yang bukan pesan partai koalisi atau tidak sejalan dengan visi misi partai pendukung," ujarnya.