REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol, Agung Laksonoo mengatakan pemecatan kader yang dianggap tidak sepaham, bukanlah tradisi dari Partai Golkar.
"Tidak ada itu (tradisi pemecatan)," katanya usai menghadiri rapat kondolidasi Partai Golkar di salah satu hotel berbintang di Medan, Sabtu (11/4).
Pernyataan tersebut disampaikan Agung Laksono terkait adanya pemecatan terhadap Yasir Ridho Lubis selaku Sekretaris Partai Golkar Sumut.
Menurutnya, pihaknya akan merehabilitasi nama dan jabatan kader di berbagai daerah yang dipecat karena menunjukkan keberpihakan pada pengurus Partai Golkar yang ditetapkan melalui surat Kementerian Hukum dan HAM.
Proses rehabilitasi tersebut merupakan perintah dari Mahkamah Partai karena pemecatan itu dilakukan oleh kepengurusan yang dianggap tidak sah. "Jadi, yang dipecat nanti akan direhabilitasi. Itu perintah Mahkamah Partai," katanya.
Ia tidak mempermasalahkan adanya sejumlah kader yang memprotes kepengurusan hasil Munas Ancol, termasuk protes yang disampaikan dalam rapat konsolidasi di Kota Medan tersebut.
"(Protes) itu masalah biasa. Tidak ada masalah, itu dinamika," ujar mantan Ketua DPR RI itu.
Sebelumnya, Sekretaris Partai Golkar Sumut Yasir Ridho Lubis diberhentikan dari jabatannya karena "menyeberang" ke kubu Agung Laksono.