Ahad 12 Apr 2015 06:52 WIB

Mengenal Potensi Wisata the Paradise of Borneo

Salah satu keindahan lokasi wisata di Pulau Derawan, Kabupaten Berau.
Foto: Antara
Salah satu keindahan lokasi wisata di Pulau Derawan, Kabupaten Berau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus berupaya untuk mengenalkan potensi wisata di daerahnya. Meski Pulau Derawan sudah menjadi salah satu destinasi wisata terkenal di Tanah Air, ternyata Berau memiliki daftar tempat wisata yang tidak kalah eksotisnya. Di antaranya, Pulau Maratua, Pulau Kakaban, Pulau Sangalaki, dan Pulau Panjang yang menjual keindahan alam.

"Bahkan di Pulau Panjang terdapat banyak terumbu karang, sebanyak 460 hingga 470 spesies. Hal ini menunjukkan kekayaan biodiversitas di pulau ini menjadi nomor dua setelah Kepulauan Raja Ampat," kata Bupati Berau Makmur HAPK dalam kegiatan 'Mengenal Wisata dan Sumber Daya Alam Kabupaten Berau' di Jakarta, Sabtu (11/4) malam. Hadir juga di acara itu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan.

Makmur mengatakan, selain wisata bahari, daerah yang dipimpinnya juga menyediakan wisata kepurbakalaan, yaitu Museum Keraton Kesultanan Gunung Tabur serta Keraton dan Museum Sambaliung. Selain itu, kabupaten yang dikenal sebagai the Paradise of Borneo tersebut juga kaya akan sumber daya ikan. Dengan luas perikanan laut 838.200 hektare, saat ini baru dimanfaatkan 184.408 hektare.

"Total produksi baru dimanfaatkan 35 ribu ton per tahun. Artinya, masih ada sekitar 600 ribu ton hasil laut yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan pendapatan daerah," kata bupati dua periode tersebut.

Meski semua potensi masih bisa terus dipacu, Makka sudah berbangga dengan pencapaian pihaknya selama ini. Buktinya, sektor wisata sudah menyumbang devisi Rp 16 miliar dari kontribusi 1.600 wisatawan per tahun. Pun dengan tahun ini, ia optimistis wisatawan dalam negeri dan asing jumlanya bakal semakin melonjak dengan promosi yang digencarkan.

Untuk menunjang itu semua, Pemkab Berau sudah berupaya semaksimal mungkin membangun infrastruktur terbaik dengan tujuan memudahkan para pelancong. Bandara Kalimarau yang menjadi akses udara sudah bisa didarati pesawat berbadan besar.

"Kami membangun bandara yang cukup representatif. Bandara kami sudah dapat didarati pesawat Boeing 737. Kami terus ingin bangun fasilitas utama demi mempermudah akses wisatawan," katanya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendukung ide bupati Berau yang ingin menjual keindahan alam untuk menarik wisatawan domestik dan mancanegara. Meski Berau dikenal memiliki potensi tangkapan ikan besar, ia menyarankan agar pejabat terkait untuk lebih mempromosikan potensi keindahan alam. Pasalnya, kalau mendulang pendapatan dari penjualan ikan, kadang bisa menyebabkan kerusakan biota laut kalau cara penangkapan hasil laut tidak dikontrol dengan baik.

"Saya mendukung Berau menjual wisata alam, keindahan. Pasalnya, menjual keindahan wisata itu tidak membuat alam rusak, alam tidak berkurang. Pun dengan orang butuh liburan untuk menghilangkan stres," ujar Susi.

Meski begitu, ia berjanji akan berupaya menghibahkan satu kapal patroli untuk ditempatkan di Berau guna mengawasi kapal asing yang berupaya mencuri ikan di sana. Hal itu dimaksudkan agar nelayan lokal bisa tetap mendapatkan penghasilan terbaik, dengan cara menangkap hasil laut dengan cara yang tidak merusak keindahan laut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement