Ahad 12 Apr 2015 10:37 WIB

Sekjen FIFA Di-Bully Gara-Gara Surati Menpora

Rep: c19/ Red: Citra Listya Rini
Jerome Valcke
Foto: Reuters/Rodolfo Buhrer
Jerome Valcke

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) dikabarkan telah melayangkan surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi terkait polemik persepakbolaan Indonesia. Terkait isi surat itu, netizen di media sosial Twitter memberikan respons negatif terhadap Sekjen FIFA, Jerome Valcke lewat tagar #ShameOnYouValcke.

Salah satunya akun bernama prsb.bdg yang menganggap FIFA telah mendukung organisasi korup seperti PSSI. "You are secretary general of FIFA, and I still wondering why you support corrupt people (pssi) #ShameOnYouValcke," tulis @prsbbdg, Ahad (12/4).

Lalu akun Rakhmat Dharmawan W. melalui ‏@siwawan yang menilai FIFA tidak perlu turut campur lantaran pemerintah Indonesia lebih mengerti atas duduk permasalahan. Pemerintah Indonesia menurutnya tengah berupaya mereformasi sepakbola dalam negeri. "#ShameOnYouFIFA Government did better that FIFA in reforming Indonesian football. So give your damn sanction and shut up," tulisnya.

Sementara akun Indra RaphaeI ‏@RaphaelIndra mengatakan FIFA tidak bisa menjadikan persepakbolaan Indonesia lebih baik dengan cara melayangkan surat seperti itu. "#ShameOnYouValcke you ure not make indonesia football better," tulisnya.

Akun Dimas Nugroho ‏lewat @_dimasss juga menyatakan kekecewaannya terhadap Sekjen FIFA. "How come the idiot like @jeromevalcke as secretary general of FIFA? Save Indonesian football from @jeromevalcke #Dickhead #ShameonYouValcke," serunya.

Adapun menurut laporan dalam surat yang ditandatangani Jerome Valcke itu, FIFA meminta ,enpora untuk tidak mengintervensi PSSI dalam mengelola organisasi sepak bola Indonesia. Alasannya, tak lain lantaran PSSI merupakan anggota FIFA.

Surat tertanggal 10 April 2015 itu menegur menpora ataupun Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) terkait pencekalan dua klub, Arema Cronus dan Persebaya Surabaya, untuk mengikuti kompetisi ISL 2015. Sebelumnya BOPI melarang dua klub tersebut karena dinilai belum memenuhi syarat administratif.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement