REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Seorang pelajar 16 tahun membuat laporan kepada Daily Mail bahwa dia melihat militan ISIS bermain sepak bola dengan kepala manusia terpenggal. Pasukan ISIS, kata dia, bermain sepak bola di dalam kamp pengungsi di Yarmouk, hanya enam mil di luar ibukota Suriah, Damaskus.
Amjad Yagub, sang pelapor, merupakan salah satu dari anggota keluarga yang berhasil melarikan diri dari Yarmouk. Ia dan keluarga kini berada di tempat aman di sebuah sekolah di Tadamun, kawasan tenggara Damaskus, bersama dengan 98 orang lainnya yang juga terlantar akibat ISIS.
"(saat di Yarmouk), ISIS datang ke rumah saya mencari saudara saya," katanya Yagub. Kakaknya merupakan anggota pemberontak Palestina yang menentang aksi kesewenangan ISIS di Yarmouk.
"Mereka memukuli saya sampai saya pingsan dan meninggalkan saya yang hampir mati," kata dia.
ISIS berhasil menguasai lebih dari 90 persen wilayah Yarmouk. Hanya dalam seminggu, kelompok teroris itu telah menewaskan sekitar 200 orang sipil.
Pengakuan juga lahir dari Ibrahim Abdel Fatah (55 tahun) warga setempat. Ia mengaku menyaksikan ISIS memotong kepala orang, di hadapan istri dan tujuh anak anaknya.
"Saya lihat kepala yang terputus," katanya.
"Mereka membunuh anak-anak di depan orang tua mereka. Kami diteror," lanjutnya.
Yarmouk merupakan Kamp pengungsi Suriah untuk warga Palestina yang sudah ada sejak 50 tahun lamanya. Pada bulan Desember 2012, kerusuhan sipil mengubah Yarmouk dari distrik berkembang menjadi zona tempur untuk tentara anti dan pro-pemerintah.