REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali merilis video pemboman kota kuno Nimrud, Irak, melalui YouTube. Video yang diunggah pada Sabtu (11/2) malam tersebut memperlihatkan beberapa militan ISIS yang sedang menghancurkan salah satu kebudayaan dunia ini dengan menggunakan alat berat seperti palu godam, buldoser dan bahan peledak.
Menurut salah satu pejabat pemerintahan Irak, dilansir Ekurd Daily, semua benda yang dihancurkan para militan ISIS tersebut adalah otentik. Nimrud baru-baru ini dinominasikan masuk dalam daftar situs warisan dunia The United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO), badan PBB yang menangani persoalan pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya.
Militan ISIS meyakini situs Nimrud adalah peninggalan berhala pada zaman jahiliyah dan harus dihancurkan. “Tuhan memerintahkan kita untuk menghancurkan semua berhala,” kata seorang militan ISIS dalam video tersebut.
Sebelumnya, penghancuran Nimrud menggunakan buldoser pernah dilakukan pada awal Maret lalu. Penghancuran Nimrud terjadi seminggu setelah video menunjukkan militan ISIS menggunakan palu menghancurkan artefak yang usianya berabad-abad di Museum Mosul beredar luas di internet. Mosul merupakan kota terbesar kedua di Irak, terletak 400 kilometer utara Baghdad.
Irina Bokova, Direktur Jenderal UNESCO menyatakan dalam museum ini terdapat patung-patung besar dari situs Warisan Dunia UNESCO di Hatra. Selain itu, terdapat juga artefak dari situs arkeologi Niniwe. Seluruh koleksi itu kini hancur.
"Penghancuran ini menandai fase baru dalam pembersihan budaya yang dilakukan di daerah-daerah yang dikuasai oleh ekstremis bersenjata di Irak," kata Bokova dalam sebuah pernyataan. "Ada upaya penghancuran sistematis warisan budaya dan upaya untuk menghapus keragaman budaya yang merupakan jiwa dari rakyat Irak."