REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali merilis video propagandanya, Senin (13/4). Usai dua hari merilis video pengeboman kota kuno Nimrud, kini giliran Amerika yang menjadi objek ancaman. Dalam video berdurasi 11 menit tersebut, ISIS mengancam akan membakar Amerika, dan menjadikan tragedi 9/11 terulang dalam versi berbeda.
"Dengan kasih karunia Allah, hari ini mujahidin jauh lebih kuat dan memiliki lebih banyak sumber daya (dari) sebelumnya. Dengan demikian mujahid mampu membakar Amerika Serikat lagi," ujar salah satu anggota ISIS dalam video tersebut.
Video berjudul 'We Will Burn America' itu menampilkan sejumlah cuplikan kekuatan ISIS dalam menghancurkan musuh-musuhnya, mulai di Suriah, Irak, dan juga menampilkan video pengeboman menara World Trade Centre Amerika yang banyak didokumentasikan.
"Impian Amerika untuk mendapatkan keamanan menjadi fatamorgana. Hari ini tidak ada keamanan untuk Amerika di dunia," lanjut propaganda video tersebut.
Merupakan video kedua tahun ini yang dirilis ISIS sebagai kado untuk Amerika. Pada Januari, militan ISIS mengancam akan memenggal kepala Barack Obama dan mengubah AS menjadi provinsi Muslim dalam video propaganda yang mengerikan.
Rekaman tersebut menampilkan anggota ISIS berpakaian hitam di atas tentara Kurdi, yang dalam video tersebut dipenggal kepalanya. Sebelum sandera dieksekusi, pejuang ISIS memperingatkan Presiden AS, 'Tahukah kamu, oh Obama, bahwa kita akan mencapai Amerika,' ucap sang ISIS.
'Ketahuilah juga bahwa kita akan memotong kepala Anda di Gedung Putih dan mengubah Amerika menjadi provinsi Muslim,' lanjut ancaman ISIS tersebut.