REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat memprotes pemintasan pesawat pengintai AS yang dilakukan oleh jet tempur Rusia pekan lalu. AS menyebutnya 'tidak aman dan tidak profesional' di tengah operasi udara Moskow yang kian agresif.
Juru bicara Pentagon Mark Wright mengatakan, pihaknya mengajukan keluhan ke Rusia setelah insiden 7 April di Laut Baltik. Namun para pejabat Rusia membantah bila pilot mereka melakukan sesuatu yang salah.
Menurut Pentagon, pesawat AR RC-135U terbang di wilayah udara internasional utara Polandia. Para pejabat AS mengatakan pesawat tempur Rusia SU-27 memlintas ke depan pesawat AS dengan kecepatan tinggi dari belakang. Kemudian melewati pesawat lainnya dengan bermanuver yang membahayakan dan tidak profesional.
"Pemintasan udara tidak profesional berpotensi mencelakankan semua awak pesawat. Lebih penting lagi, tindakan ceroboh seorang pilot dapat meningkatkan ketegangan antar negara," kata Wright.
Ia menjelaskan, aktivitas udara tersebut berlangsung karena keadaan keamanan lingkungan berubah, melihat agresi Rusia melawan Ukraina.
Ini bukan pertama kalinya AS memprotes Moskow dan menganggap pemintasan yang dilakukannya tidak aman. April lalu, sebuah jet tempur Rusia di wilayah udara melakukan hal serupa kepada pesawat pengintai AS di Laut Okhotsk.