Senin 13 Apr 2015 16:11 WIB

Video Kartun Tampilkan Obama Dipenggal Pasukan ISIS

cuplikan kartun yang diduga dibuat ISIS.
Foto: jerusalempost
cuplikan kartun yang diduga dibuat ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Video kartun yang diduga buatan ISIS ramaikan dunia maya. Dalam video berjenis kartun itu ditampilkan Presiden AS, Barack Obama yang dipenggal oleh anggota ISIS. Video propaganda itu dirilis Sabtu (11/4). Video berdurasi dua menit itu dinilai cukup sadis, seiring video lainnya yang juga dilansir ISIS berjudul 'We Will Burn America'.

Dalam video kartun yang diupload ke sejumlah akun yang diduga simpatisan ISIS, ditampilkan seorang pria ISIS, berjubah hitam memenggal Presiden AS Barack Obama dengan sebilah pisau. Video diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Media Research Institute, Timur Tengah.

"(dan) Allah telah memberi kita kekuatan untuk menumpas Yahudi di muka bumi," pesan propaganda video tersebut, dilansir Jerusalem Post, Senin (13/4).

Dalam video tersebut yang diawali pesan 'a Message to America' itu, karakter yang didasarkan pada kehidupan nyata "Jihadi John", mengeksekusi Obama yang meringis ketakutan, memanggil Ayah-Ibu untuk menyelamatkannya.

Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali merilis video propagandanya, Senin (13/4). Amerika yang menjadi objek ancaman. Dalam video berdurasi 11 menit tersebut, ISIS mengancam akan membakar Amerika, dan menjadikan tragedi 9/11 terulang dalam versi berbeda.

"Dengan kasih karunia Allah, hari ini mujahidin jauh lebih kuat dan memiliki lebih banyak sumber daya (dari) sebelumnya. Dengan demikian mujahid mampu membakar Amerika Serikat lagi," ujar salah satu anggota ISIS dalam video tersebut.

Video berjudul 'We Will Burn America' itu menampilkan sejumlah cuplikan kekuatan ISIS dalam menghancurkan musuh-musuhnya, mulai di Suriah, Irak, dan juga menampilkan video pengeboman menara World Trade Centre Amerika yang banyak didokumentasikan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement