REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Menumbuhkan budaya membaca memang harus dimulai sejak dini. Peran orang tua memiliki andil besar untuk membuat anak-anak senang membaca.
Badan Perpustakaan Daerah dan Kearsipan Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) mencoba memberikan fasilitas terhadap anak-anak agar gemar membaca. Kabid Layanan Perpustakaan Reni Delafina menuturkan perpustakaan daerah memang menyediakan ruang khusus bagi anak-anak untuk membaca.
Ada lebih dari 500 buku dan sejumlah patung peraga di ruang Layanan Anak Perpustakaan Daerah (Perpusda). "Harus ada misi khusus untuk menarik anak. Memang anak itu punya tempat khusus," kata Reni kepada Republika, Rabu (7/4).
Selain itu, di ruang Layanan Anak, Perpusda memberikan pola penataan khusus dengan rak-rak yang mudah dijangkau oleh anak-anak. Cahaya yang sangat cukup. Kursi meja yang nyaman untuk anak.
Menurut Reni, anak-anak di masa pertumbuhannya, memang mempunyai dunia sendiri. Di mana mereka dapat tiba-tiba mengeluarkan suara keras, berlari kesana kemari.
Untuk terus menarik minat anak-anak, Perpusda berinisiatif mengadakan kegiatan-kegiatan seperti lomba bercerita, dan lain-lain." Karena itu dunianya dia (anak-anak), tak bisa di-ssstt... Memang harus diberi kesempatan seperti itu," jelas dia.
Pascagempa hebat yang melanda Sumatra Barat pada 2009, Perpusda Sumbar kembali diresmikan pada Oktober 2014. Reni mengakui, untuk sarana dan prasarana masih perlu banyak pembenahan.
Jumlah buku sendiri, hanya ada sekitar 90 ribu. Jumlah tersebut, terdiri dari 10 subjek berbeda, seperti umum, filsafat, agama, sosial, bahasa, referensi.
Pengadaan dilakukan setiap satu tahun sekali. Jumlahnya //pun// bervariasi, rata-rata 10 ribu eksemplar. Pengadaan, kata Reni, berdasarkan subjek buku serta pengunjung yang tertera pada daftar buku tamu.
Pengunjung memang diminta oleh penjaga perpustakaan untuk mengisi buku tamu. Ada banyak buku tamu, seperti di pintu masuk, lokasi baca koran, layanan anak, lantai dua, lantai tiga, ruang referensi dan lain-lain. Dalam sehari, rata-rata pengunjung berjumlah lebih dari 100 orang. Dari jumlah tersebut, prosentase terbesar adalah mahasiswa, umum, pelajar dan dosen.
Perpusda Sumbar, membuka pelayanan pada Senin sampai Ahad serta pada libur-libur nasional. Saat ini, kata Reni, Perpusda tengah mengusahakan penambahan daya listrik. Sebab, daya saat ini hanya sekitar 4.000 watt. Sangat kurang untuk dapat menghidupkan semua AC di lantai satu, dua, tiga.