REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mulai 30 April nanti, DPP PAN resmi tak menghuni rumah PAN di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Pasalnya, kontrak DPP dengan pemilik rumah yang juga mantan ketua umum PAN, Hatta Rajasa akan berakhir.
Pemilik rumah tidak akan memperpanjang kontrak rumah tersebut karena akan digunakan untuk menjalankan bisnis keluarga.
Secara spontan, kader PAN berinisiatif menggalang dana untuk kantor DPP PAN baru yang sifatnya lebih permanen. Namun, DPP PAN membantah saweran yang dilakukan kader partai berlambang matahari terbit itu atas instruksi DPP.
"Tidak pernah ada arahan dari DPP untuk pengumpulan dana ini," kata Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno, akhir pekan lalu.
Menurut Eddy, pengumpulan dana kantor ini atas inisiatif beberapa kader PAN. Jadi murni gerakan informal untuk soliditas internal. Menurutnya, kalau ada arahan dari DPP maka akan diberlakukan sama seperti program DPP lain yang membutuhkan pembahasan lebih lanjut dengan time table yang pasti.
Saweran yang diinisiasi beberapa kader PAN kini berbuah manis. Hanya dalam waktu beberapa hari saja, uang yang terkumpul dari saweran ini mencapai Rp 1,1 miliar.
Dana sebanyak ini terkumpul dari 267 orang kader. Ketua Fraksi PAN DPR RI Mulfachri Harahap mengatakan, meskipun saweran dilakukan secara informal, namun laporan pertanggungjawaban akan dilakukan secara profesional dan akuntabel.
"Akan kita laporkan secara akuntabel agar tidak terjadi korupsi," kata dia.
Mulfachri menambahkan, saat ini PAN sedang mencari lokasi yang cocok untuk kantor baru. Kantor baru ini, kata dia, dapat dilakukan dengan jalan membeli gedung yang sudah jadi hingga membeli tanah dan membangun gedung baru.