REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Sebanyak 2.000 pelari meramaikan Bogor Heritage Run yang digelar untuk pertama kalinya, Ahad (19/4) pagi.
Sebanyak 500 peserta, di antaranya merupakan pelari elite dan selebihnya fun runner. Bahkan, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjadi salah seorang finisher.
Berapa catatan waktu sang Wali Kota?
"Waduh, agak lama! Sepertinya tadi 40 menit baru sampai garis finis. Soalnya sambil selfie," ujar Bima kepada Republika.
Bagi Bima, jarak 5,5 kilometer bukan masalah. Apalagi, ia terbiasa berlatih. "Tiga kali dalam sepekan saya latihan, baik di treadmill maupun keliling Kebun Raya."
Untuk memotivasi peserta Bogor Heritage Run, Bima menyediakan tiga gadget sebagai hadiah kompetisi selfie. Pemenang akan diumumkan pada Senin (20/4) besok.
"Lari itu terbagi dalam tiga tipe," ungkap Bima. Pertama, lari untuk kompetisi. Kedua, lari untuk pergaulan. "Ketiga, lari dari kenyataan. Nah, yang ini pasti tak sampai finish," ujarnya berseloroh.
Bogor Heritage Run merupakan even lari pertama yang terkait dengan Hari Cagar Budaya Internasional yang diperingati setiap tanggal 18 April.
Dimulai dari Kebun Raya Bogor, rutenya melintasi sejumlah situs warisan budaya dan ikon kota Bogor. Pelari melintasi Kebun Raya, Tugu Kujang, Lapangan Sempur, Balai Kota, Museum Zoologi, dan Vihara Dhanagun.
Hotel The 101 Bogor Suryakencana yang terletak di kawasan pecinan legendaris menjadi garis finish.
Sebagian dari biaya pendaftaran peserta Bogor Heritage Run, yakni Rp 50 juta, disumbangkan untuk Museum Perjuangan.
Di event yang sama, Bima meresmikan peluncuran hotel yang dikelola oleh PHM Hospitality ini.