REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, mengusulkan pembangunan fasilitas halte kendaraan umum di kawasan menjelang gerbang tol Bekasi Timur. "Kami mengusulkannya kepada Kementerian Perhubungan juga PT Jasa Marga mengingat keuangan daerah kita pada 2015 tidak memadai," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Supandi Budiman, Ahad (19/4).
Menurut dia, pada 2015 dinas hanya mengalokasikan Rp 100 juta bagi kebutuhan perawatan 20 titik halte di Kota Bekasi. Dana ini digunakan untuk perawatan halte-halte yang sudah ada. Dana tersebut harus mencukupi untuk perawatan 20 titik halte yang tersebar di berbagai wilayah.
Sementara untuk pengadaan halte pada 2015 belum teranggarkan melalui APBD. Menurut dia, kebutuhan halte di Jalan Joyomartono menjelang tol Bekasi Timur saat ini sudah sangat mendesak karena kuantitas penumpang yang setiap harinya menunggu bus angkutan umum di dekat gerbang tol sangat banyak.
"Pada jam kerja banyak kaum urban Bekasi yang bekerja di Jakarta kebanyakan menumpang bus antarkota antarprovinsi dari lokasi tersebut," katanya.
Ketiadaan halte membuat lokasi tersebut semrawut dengan keberadaan para pedagang kaki lima yang membuka lapak di sisi hingga badan jalan. "Makanya keberadaan halte sangat dibutuhkan. Namun dari dua gerbang tol Bekasi Timur, kami prioritaskan usulan pendirian halte di gerbang menuju arah Jakarta. Sementara yang menuju ke Cikampek belum diusulkan sekarang," katanya.