REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Di hari ulang tahunnya PSSI mendapatkan kado istimewa dari Kementrian Pemuda dan Olahraga (kemenpora). Hanya saja kado tersebut, sangat tidak menyenangkan bagi kepengurusan baru PSSI, yakni pembekuan kepengurusannya. Untuk Membalas kado tersebut, PSSI berencana mensomasi Mentri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi.
Pada perayaan ulang tahun ke-85 di Hotel JW Marriott, Jalan Embong Malang, dihadiri oleh hampir seluruh pengurus periode 2015-2019. Selain itu, mantan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin juga hadir dan mengiktui prosesi serah terima jabatan. Acara perayaan HUT juga diisi dengan hiburan musik dan tari-tarian daerah.
Dalam sambutannya, ketua baru PSSI baru, La Nyalla Mattalitti berharap seluruh pengurus bekerja satu tujuan. Selain itu La Nyalla, juga menegaskan pihaknya menolak segala bentuk intervensi. Apalagi intevensi yang didasari atas kepentingan di luar sepak bola, atau kepentingan kelompok.
"Saya bersama kepengurusan masa bakti 2015-2019, bertekad bulat untuk menjaga marwah, harkat dan martabat PSSI. Kalau ada yang merusak kita harus berjuang bersama. Akan efektif kalau bersama-sama. Kami menolak segala bentuk intervensi. Apalagi intervensi yang didasari kepentingan di luar sepak bola," tegas bos Kamar Dagang dan Industri, (Kadin), Ahad (20/4).
Sebelumya, Wakil Ketua Umum PSSI terpilih, Hinca Panjaitan menyatakan bahwa PSSI akan segera membentuk tim hukum. Rencana ini ada setelah digelarnya rapat Komite Eksekutif, satu hari setelah mereka terpilih. Hinca menegaskan pada Senin (20/4), mereka bakal bertandang ke kantor Kemenpora. "Ini untuk mensomasi Menpora agar mencabut surat keputusan dalam waktu dekat. Kalau tidak dipenuhi, kami akan siapkan langkah hukum," kata mantan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI tersebut.